PAPER FUNGSI BAHASA DAERAH SEBAGAI LAMBANG IDENTITAS DAERAH | PAPER FUNGSI BAHASA DAERAH SEBAGAI LAMBANG IDENTITAS DAERAH | PAPER FUNGSI BAHASA DAERAH SEBAGAI LAMBANG IDENTITAS DAERAH
Merupakan tugas yang pernah saya buat pada saat adik saya masih kuliah. kalau agan memiliki tugas yang sama, silahkan di sedot..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kendati setiap manusia berbahasa dan
melalui bahasa mereka dapat berinteraksi dengan yang lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya serta bahasalah yang membedakan manusia dengan makhluk
ciptaan Tuhan yang lain, tidak banyak orang memberikan perhatian pada asal usul
bahasa. Orang hanya take for granted bahwa bahasa hadir bersamaan
dengan kehadiran manusia, sehingga di mana ada manusia, di situ pula ada
bahasa. Jadi bahasa adalah given. Orang mulai menanyakan asal mula bahasa
ketika ada persoalan mengenai hubungan antara kata dan makna, tanda dan yang
ditandai, hakikat makna, dan perbedaan makna kata yang mengakibatkan
kesalahpahaman. Para ahli lebih memberikan perhatian pada bentuk bahasa, ragam
bahasa, perubahan bahasa, wujud bahasa, struktur bahasa, fungsi bahasa,
pengaruh bahasa, perencanaan bahasa, pengajaran bahasa, perolehan bahasa,
evaluasi dan sebagainya daripada melacak sejarah kelahirannya. Padahal dengan
mengetahui sejarah kelahirannya akan dapat diperoleh pemahaman yang utuh
tentang bahasa.
Sebenarnya studi tentang bahasa,
termasuk tentang asal usul bahasa atau glottogony sudah lama dilakukan
para ilmuwan, seperti sosiolog, psikolog, antropolog, filsuf, bahkan teolog.
Tetapi karena pusat perhatian para ilmuwan tersebut berbeda-beda, maka tidak
diperoleh pengetahuan yang memadai tentang asal usul bahasa. Yang diperole
justru pengetahuan tentang cabang-cabang ilmu bahasa, seperti sosiolinguistik,
psikolinguistik, antropolingusitik, filsafat bahasa dan sebagainya. Seolah tak
mau ketinggalan dengan para ahli sebelumnya, belakangan para neurolog dan
geolog juga mengkaji bahasa, sehingga muncul ilmu neurolinguistik dan
geolinguistik. Belakangan para ahli komunikasi juga menjadikan bahasa sebagai
pusat kajian. Secara mikro, lahir ilmu seperti fonologi, morfologi, sintak,
semantik, gramatika, semiotika dan sebagainya Tidak mengherankan bahwa bahasa
akhirnya menjadi bahan kajian para ilmuwan dari berbagai disiplin. Ini
sekaligus membuktikan bahwa bahasa menjadi demikian penting dalam
kehidupan manusia. Tidak berlebihan jika seorang filsuf hermeneutika kenamaan
Gadamer mengatakan bahwa bahasa adalah pusat memahami dan pemahaman manusia.
Sebab, melalui bahasa akan diketahui pola pikir, sistematika berpikir, kekayaan
gagasan, kecerdasan, dan kondisi psikologis seseorang.
Namun demikian asal usul bahasa atau
sejarah bahasa tetap obscure dan studi tentang asal usul bahasa tidak
sesemarak bidang-bidang kebahasaan yang lain. Mengapa? Jawabannya sederhana dan
spekulatif. Sebab, karena tidak terdapat bukti yang cukup untuk menyimpulkan
kapan sejatinya pertama kali bahasa digunakan oleh manusia, siapa yang memulai
dan bagaimana pula memulainya.
Alih-alih menyimpulkan kapan bahasa
pertama kali digunakan manusia, para ahli bahasa justru sepakat bahwa tidak
seorang pun mengetahui secara persis kapan bahasa awal mula ada, di mana,
bagaimana membuatnya dan siapa yang mengawalinya. Ungkapan yang lazim
mengatakan bahwa sejarah bahasa dimulai sejak awal keberadaan manusia. Dengan
demikian, sejarah bahasa berlangsung sepanjang sejarah manusia. Ada sedikit
informasi dari para peneliti sejarah bahasa yang menyimpulkan bahwa bahasa
muncul pertama kali kurang lebih 3000 SM. Inipun
dianggap kesimpulan yang spekulatif dan tanpa bukti yang kuat.
Karena hasil studi tentang asal usul
bahasa dianggap tidak pernah memuaskan, malah ada yang bersifat mitos dan
main-main, Namun demikian, terdapat beberapa teori tentang asal usul bahasa, di
antaranya bersifat tradisional dan mistis. Misalnya, ada yang beranggapan bahwa
bahasa adalah hadiah para dewa yang diwariskan secara turun temurun kepada
manusia, sebuah ungkapan yang sulit diterima kebenarannya secara ilmiah dan
nalar logis. Sebagian yang lain berpendapat bahwa bahasa awalnya merupakan
hasil imajinasi orang dengan melihat cara jenis-jenis hewan atau serangga
tertentu berkomunikasi. Misalnya, kumbang menyampaikan maksud kepada sesamanya
dengan mengeluarkan bau dan menari-nari di dalam sarangnya. Semut berkomunikasi
dengan antenenya.
Tentu saja pendapat ini bersifat
dogmatis dan karenanya tidak perlu dilakukan kajian secara ilmiah dan
serius tentang asal usul bahasa. Kehadiran bahasa diterima begitu saja, sama
dengan kehadiran manusia yang tidak perlu dipertentangkan. Karena bersifat
teologik, maka aliran ini terkait dengan keimanan seseorang.
jika tidak mengerti, silahkan klik disini atau lihat baner diatas (cara download file cepat disini)
BAB I
BAB II
BAB III
Tidak ada komentar:
Posting Komentar