KEBO EDAN
Kebo edan artinya Kerbau Gila, pura
ini terletak di desa pejeng kecamatan tampaksiring, Gianyar hanya beberapa meter
dari patung Arjuna Bertapa. Di dalam pura ini tersimpat sebuah peninggalan arca
yang berwujud patung siwa dengan bentuk bhairawa yang sedang menari diatas
mayat dengan ular. Patung ini memiliki tinggi 360cm dan diperkirakan di buat
pada abad ke 13. Orang-orang memanggil patung ini dengan sebutan kebo edan.
Disamping patung itu juga terdapat arca raksasa dengan hiasan tengkorak dan beberapa
buah arca lainnya, ada yang sudah rusak (Aus).
Arca Bhairawa dikatakan sebagai
Siwa Bairawa karena stailnya sangat menyeramkan. Sebenarnya satu aliran, yang
mempunyai aliran Kerta Negara. Pura Kebo Edan adalah salah satu pura sebagai
bukti bahwa ajaran Hindu Tantrayana berkembang di Bali. Siwa Sidantia adalah
aliran di Bali / Agama Hindu. Ajaran Tantrayana ini berasal dari pengaruh dari
Kerajaan Kediri Jawa Timur pada abad ke-13 Masehi saat Raja Kerta Nagara
bertahta.
Ciri khas dari aliran Bairawa yaitu
serba menyeramkan seperti ular, tengkorak, arca ini menonjolkan alat kelamin
yang arahnya tegak lurus kea rah kiri (Bairawa aliran kiri). Drawerti Nirweti
(kiri) pada aliran ini tidak boleh mabuk-mabukan dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar