Rabu, 30 Mei 2012

MUSEUM GEDONG ARCA


MUSEUM GEDONG ARCA

Museum Gedong Arca merupakan Museum Purbakala yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Belahbatuh, Kabupaten Gianyar. Pendirian Museum Gedong Arca dirintis pada tahun 1958-1959 oleh Dr R.P. Soejono sebagai Kepala Kantor Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Cabang II Gianyar dan sebagai realisasi pendiriannya pada tanggal 14 September 1974 Museum Gedong Arca ini diresmikan oleh Gubernur Bali yang dijabat oleh Bapak Sukarmen. Museum Gedong Arca ini berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan, merawat, melestarikan dan mengkomunikasikan benda-benda purbakala meliputi wilayah Bali dan Lombok yang berlokasi di Bedulu Gianyar.
Museum Gedong Arca ( Museum Arkeologi ) Museum Gedung Arca, kenapa gedung atau kantor ini di dirikan di tempat sepi karena :
1.    Didirikan tahun 1952 disebut kantor purbakala Bali yang di dirikan Dr. Rp Soejono. September 1974 diresmikan gedung ( Bedung Arca ) Bp3 è balai   Pelestarian Peninggalan Purbakala Bali kantor yang bernama kantor pelestarian cagar alam ( purbakala ) Balai Pelestarian Purbakala Bali melalui Abad ke – 3 telah terdapat benda sejarah yang di pamerkan. Pada masa perundingan yaitu system kepercayaan kepada roh leluhur.
-       Sarana yang dipergunakan yaitu punden berundak contoh : besakih di setelah kita mengenal keagamaan,
-       Munculnya nilai – nilai seni.
-       Menghantarkan roh – roh leluhur.
-       Masa prasejarah.
-       Ditemukan Stupika/Stupa dari kebudayaan budha.
-       Adanya matrai tanah liat dengan huruf palawa di bahasa sansekerta.
-       Candi kalasan yang ditemukan di Yogyakarta peninggalan budha.
-       Stupa yang di temukan di pejeng.
Berkembang sekarang dibuatkan replica/tiruan dari benda – benda sebenarnya, prasasti blanjong masi dalam prasasti sri kesari warmadewa.
2.      Masa mesolitik atau batu pertengahan (masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut) dengan ciri :
3.      Berdasarkan dari data – data yang ditemukan oleh para ahli bahwa Bali mengakhiri masa prasejarah kira – kira abda VII masehi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya.
1.      Latar belakang
Pada tahun 50 è kantor purbakala Bali è Dr. Rp Soejono mempunyai pikiran karena di desa pejeng banyak sekali terdapat peninggalan – peninggalan purbakala peninggalan – peninggalan tersebut ada juga ditemukan di kantor ini.
September 74 è ibu haryati è museum gedung arca zaman klasik bekal.
2.      BP3B è Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Bali Pertama Kali Berdiri 1951.
3.      Mulai dari masa prasejarah è abad ke 8-14 masehi.
4.      Gedong A
-       Peninggalan masa sejarah prasejarah
-       Ada peningkatan pada masa bercocok tanam ( pada gedung B ).
-       Halaman ke 2 ( Sarkofagus è yang terbuat dari batu è peti kubur ) è masa perundingan.
-       Yang mempunyai gelar yang tinggi è yang dikubur di peti kubur (Sarkofagus )
-       2500 tahun yang lalu è masa perandagian.
-       Pada masa perandagaian munculnya system kepercayaan pada roh leluhur, system kehormatan pada kekuatan alam ( berstana roh leluhur ) è gong tempat yang suci.
-       Sarana è punden perundak.
-       Agama Hindu belum ada pada masa perundagaian setelah memasuki masa sejarah è dengan ditemukan stupika tanah liat ( stupa ).
-       Stupa dari agama budha.
-       Pada zaman dahulu agama – agama sudah ada.
-       Di dalam stupa terdapat materai terbuat dari tanah liat ( terdapat mata uang dan tulisan sasekerta.
-       Data tulisan ditemukan di sekitar pejeng ( batu tertulis pertama yang ditemukan ).
5.      Tiruan è permaisuri raja udayana ( putra mahendra data )
6.      Pinggan dan piringan berasal dari zaman dinasti Ning dan Ching sekitar abad 16, 17, 18 m (Gedung J)
7.      Guci dari zaman Dinasti Sung dan Yuan abad 10, 13 dan 14 m
Vas bunga, tempat bedak dan guci kecil berasal dari china, diduga dari sekitar abad 15 dan 16 m
8.      Tempat bedak dan vas dari zaman Dinasti Sung, Yuan dan Ming yang berasal dari sekitar abad 13, 14 dan 16 m.
9.      Gedung B
Tajak berkaggu, gelang terbuat dari kayu dan kaca yang ditemukan dalam penggalian di Gilimanuk (1963).
Manik-manik dari gelas dan tanah liat perhiasan dari cangkang kerang dan karang-karang sisa makanan ditemukan dalam penggalian di gilimanuk (1963)
10.  – Alat-alat masolitik yang ditemukan di goa selonding Bandung (1962)
Perluk dan benda –benda perungga periuk tanah liat, gelang, cincin bedung,

SEJARAH PENDIRIAN
Museum Gedong Arca (Museum Arkeologi) berawal dari gagasan Profesor Soejono dan Soekarto Atmojo, mantan Kepala Dinas Purbakala Bali, untuk memperkenalkan benda cagar budaya (BCB) yang telah dikumpulkan sejak berdirinya Jawatan Purbakala pada tahun 1950. Museum kemudian resmi berdiri pada tanggal 14 September 1974.


BANGUNAN MUSEUM
Pembagian halaman Museum Gedong Arca mengikuti pola bangunan pura yang terdiri dari tiga bagian, yakni: halaman luar (jaba sisi), halaman tengah (jaba tengah), dan halaman dalam (jeroan). Di halaman luar terdapat sebuah wantilan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan. Di halaman tengah terdapat lima gedung yang berfungsi sebagai ruang pameran. Di halaman dalam terdapat delapan balai pelindung dengan fungsi yang sama.
Museum Gedong Arca yang dibangun di atas tanah seluas 2.564 m2 di desa Bedahulu Gianyar ini merupakan tonggak penting dalam sejarah pelestarian peninggalan purbakala yang meliputi wilayah Propinsi Bali, NTT dan NTB, sehingga museum ini memiliki nilai histories yang sangat tinggi.
Secara umum Museum Gedong Arca terbagi dalam tiga zone yaitu zone Gedung Kantor, zone Gedung Arca dan Balai Penyelamatan Benda-benda Purbakala. Kantor pengelola berada dalam areal dengan letak paling selatan dari site bangunan museum. Bagian tengah adalah komplek Gedung Arca yang terbagi dalam tiga halaman dan paling utara adalah Balai Penyelamatan Benda-benda Purbakala.
Tiga halaman Gedong Arca yang disesuaikan dengan pembagian halaman pura di Bali yaitu halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam. Halaman luar terdapat tiga buah bangunan yaitu wantilan, tempat penjualan tiket dan bale kulkul. Pada halaman tengah terdapat lima buah bangunan, dimana satu bangunan berada ditengah dan empat bangunan berada di empat sudut halaman. Gedung pada halaman tengah digunakan untuk ruang pameran dan salah satu gedung difungsikan sebagai gudang. Pada bagian halaman dalam ditengah-tengah terdapat sebuah kolam dan taman berbentuk segi empat. Pada halaman dalam terdapat tujuh buah bangunan yang dipergunakan untuk pameran tetap dan tempat suci.

KOLEKSI MUSEUM
Koleksi Museum Gedong Arca adalah benda-benda purbakala yang berasal dari seluruh Bali. Benda-benda koleksi diperoleh dengan cara mengadakan penggalian di lapangan. Koleksi yang terdapat di museum ini adalah benda-benda yang berasal dari masa prasejarah dan sejarah. Jenis benda koleksinya antara lain alat-alat rumah tangga, alat-alat untuk berburu, menangkap ikan, bercocok tanam, alat untuk keperluan kepercayaan dan agama.
Koleksi Museum Gedung Arca yang lainnya berupa : Paleolitik, Mesolitik, Neolitik, Petundagian, Sarkopagus, Stupika Tanahliat, Benda Perunggu, Meterai Tanah liat, Lingga, Arca Dwara Pala, Replika, Keramik, Periuk.
Koleksi Museum terdiri dari dua kelompok, yakni BCB dari masa prasejarah (zaman batu-zaman perunggu) dan pecahan tajak dan pecahan sepiral perunggu dari taman Bali-Bangli (1961) masa sejarah (abad VIII hingga abad XV Masehi).
1. KOLEKSI DI HALAMAN TENGAH
-          GEDUNG A: koleksi dari zaman prasejarah berupa alat-alat batu seperti kapak genggam, kapak perimbas, kapak lonjong, alat-alat dari batu kecil berbentuk mata panah yang disebut mikrolith. Semua alat ini pada masanya digunakan untuk berburu dan mengumpulkan makanan. Selain itu terdapat koleksi benda-benda aksesoris berbahan perunggu seperti gelang, cincin, tajak, dan benda lainnya yang berfungsi sebagai bekal kubur.
-          GEDUNG B: koleksi BCB hasil eskavasi situs Gilimanuk pada tahun 1961, 1962, 1963, berupa tempayan, periuk, fosil tengkorak kera, dan lain-lain, yang merupakan peninggalan masa prasejarah.
-          GEDUNG J: koleksi keramik Cina yang berdasarkan ciri dan bahannya diperkirakan berasal dari abad X-XVIII (masa Dinasti Ming, Song, Qing).
-          GEDUNG K: koleksi dari masa sejarah, berupa stupika tanah liat yang memuat mantra agama Buddha. Tulisan pada stupika menunjukkan kesamaan dengan tulisan yang terdapat pada ambang pintu Candi Kalasan yang berangka tahun 778 M. Koleksi lain berupa benda-benda perunggu seperti lampu, arca, prasasti, mata uang, dan alat-alat upacara yang diperkirakan berasal dari abad XIV-XV.
2. KOLEKSI DI HALAMAN DALAM
-          Di sini terdapat Balai Pelindung C,D,E,F,G,H, I. Koleksi yang dipamerkan berupa sarkofagus dan tempayan yang berasal dari temuan dari seluruh wilayah Bali, dan merupakan koleksi unggulan Museum Gedong Arca.
-          Sarkofagus adalah peninggalan masa perundagian (megalitik), merupakan peti batu yang berfungsi sebagai wadah kubur pada masa prasejarah. Orang-orang yang dikubur dalam sarkofagus kemungkinan memiliki status sosial tinggi seperti kepala suku. Koleksi yang ada diperkirakan berumur antara 2.000-2.500 tahun.

3. BALAI PELINDUNG L
-          BALAI PELINDUNG L (di depan Padmasana): koleksi yang dipamerkan berupa Arca Dwarapala, Lingga, Arca Ganesha, dan fragmen arca. Koleksi ini merupakan peninggalan yang ditemukan di lingkungan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Bali sekitar tahun 1950-an.
-          BALAI PATOK: Koleksi dari masa sejarah berupa replika Arca Bhatari Mandul, Arca Nandi, Stupika Candi Pegulingan, Prasasti Blanjong (tahun 839 Caka/917 M), Prasasti Candi Tebing Gunung Kawi (abad XI M), Prasati Sawo Gunung (Pura Pengukur-ukuran), Candra Sengkala Pura Penataran Blusung, dan beberapa buah arca yang berasal dari abad XIII Masehi.

Lokasi Museum
Jalan Raya Tampaksiring
Telp. (0361) 942947 Fax. (0361) 942354
Transportasi
Jarak tempuh dari Bandar udara : 40 Km
Jarak tempuh dari Pelabuhan Laut : 152 Km
Jarak tempuh dari Terminal Bus : 20 Km
Jadwal Kunjung
Museum dibuka setiap hari Senin s.d. Minggu
Senin s.d. Kamis : Pukul 08.00 s.d. 15.00
Jum'at : Pukul 08.00 s.d. 12.30
Sabtu s.d. Minggu : Pukul 08.00 s.d. 14.00
Harga Karcis Masuk
a. Dewasa : Rp. 5.000,-
b. Anak-anak : Rp. 3.000,-
Fasilitas
Luas Tanah / Luas Bangunan : 5.165 m2 / m2
- Ruang Pameran Tetap
- Ruang Penyimpanan Koleksi
- Ruang Administrasi
- Audio Visual
- Toilet
Organisasi
Jumlah Pegawai 11 orang
- Preparatory/Tata Pameran : 4 orang
- Bimbingan Edukasi : 3 orang
- Administrasi : 2 orang
- Cleaning Service : 2 orang




Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar