KATA PENGANTAR
“Om
Swastyastu”
Puja
dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
atas berkat rahmatnyalah penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul
“Telephone Operator” selesai tepat
pada waktunya.
Tentu saja dalam penyelesaian proposal
ini selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu sehingga proposal ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari proposal ini masih
jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mohon saran dan kritik dari pembaca
demi menyempurnakan proposal ini dikemudian hari. atas kritik dan sarannya
penulis ucapkan terima kasih.
“Om
Shantih, Shantih, Shantih Om”
Gianyar,
September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3
Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Operator Telephone......................................................... 3
2.2
Layanan Operator Telephone............................................................ 4
2.3
Jenis Hubungan Telepon yang
Ditangani Operator Telephone......... 5
2.4 Kedudukan Operator Telephone....................................................... 6
2.5 Hubungan Bertelepon........................................................................ 6
2.6 Etika Bertelepon................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
5.1
Kesimpulan...................................................................................... 10
5.2
Saran-saran...................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dengan adanya pertumbuhan bidang
industry pada saat sekarang berkembang sangat pesatnya, sehingga sarana
telephone adalah sebagai alat komunikasi yang menjadi sangat penting
kedudukannya, disamping biaya pembicaraan yang relative tidak terlalu mahal,
hubungan bias dilakukan dengan cepat, bila dibandingkan dengan hubungan melalui
surat.
Penggunaan alat telepon tidak lagi
sebagai barang mewah, namun telepon sudah banyak dipergunakan baik dalam
keluarga, perkumpulan, instansi-instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan
yang membutuhkan hubungan yang lebih cepat, dari perusahaan terkecil hingga
perusahaan yang terbesar. Hanya saja jumlah saluran disesuaikan dengan
kebutuhan. Perusahaan atau industry yang mempergunakan lebih dari satu nomor
biasanya menggunakan alat, untuk menerima atau menghubungkan sambungan di dalam
maupun keluar areal, disebut “Switchboard”
Setiap hubungan keluar (dalam kota, luar
daerah dan luar negeri) maupun sambungan dari luar harus melalui alat switchboard yang dipergunakan oleh
perusahaan tersebut.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di
atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dan tugas dari Telepon
Operator?
2.
Apa saja layanan yang diberikan oleh
Telepon Operator?
3.
Mengetahui jenis-jenis hubungan
bertelepon.
4.
Apa saja Etika-etika yang harus dipatuhi
oleh Telepon Operator.
1.3
Tujuan
Penelitian
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan,
sebab tujuan dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengambil langkah-langkah
selanjutnya dalam melaksanakan penelitian. Adapun tujuan dari penulisan laporan
ini dirumuskan sebagai berikut:
a. Tujuan
Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan ini
adalah untuk mempelajari secara lebih mendalam mengenai telephone operator baik
pengertian, layanan-layanan yang diberikan, ketrampilan-ketrampilan yang harus
dimiliki oleh telephone operator serta hal-hal terkait lainnya.
b. Tujuan Khusus
Tujuan
khusus dari penulisan laporan ini ini adalah ntuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran Front Office Kelas X AP 4 SMK PARIWISATA WERDHI SILAKUMARA.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Telepon Operator
Telepon Operator adalah salah satu seksi yang ada pada Kantor Depan Hotel
yang mempunyai kedudukan yang sama dengan petugas informasi, penerima
tamu, pemesanan kamar, pelayanan barang dan kasir kantor depan.
Di hotel,
sarana telepon merupakan kunci utama sebagai penunjang bisnis. Oleh karena itu,
penanganan sistem dan layanan komunikasi di hotel dilakukan oleh seksi khusus
yang dikenal dengan operator telepon. Seorang telepone operator harus mampu
menjunjung tinggi citra perusahaan dan memberikan konstribusi dalam
meningkatkan image hotel dimata tamu The guest impression dapat dimulai dari
percakapan lewat telepon.
Sekarang bahwa
sedang trend dimana rule dari telephone operator hotel juga menjalankan tugas
reservasi, upselling, dan sekaligus pemandu untuk berbagai informasi tertentu
yang diarahkan untuk terjadinya suatu transaksi. Jadi tidak hanya pasif
menerima telepon dan menyambungkan saja.
Perkembangan
tugas telephone operator sangatlah penting guna menjaga efisiensi perusahaan
sehingga pengeluaran dapat ditekan. Melihat hal tersebut maka kualifikasi
telephone operator juga harus ditingkatkan agar bisa melaksanakan tugas yang
semakin berkembang dengan baik.
Adapun ketrampilan-ketrampilan yang
harus dimiliki oleh seorang telephone operator antara lain :
1.
Trampil
dalam mengoperasikan alat.
2.
Trampil dalam berbicara. / berkomunikasi.
3.
Trampil
dalam berbagai bahasa.
4.
Trampil dalam memberikan informasi,
dll.
Disamping
hal tersebut diatas, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan oleh seorang
telephone operator, antara lain :
1.
Terdapat
operator rack yang disusun secara alphabetical.
2.
Nama – nama tamu disusun dengan benar
pada rack oprerator
3.
Menerima slip check out dari reception
dan memberikan informasi kepada departemen terkait.
4.
International spelling board harus
diseragamkan menurut aturan yang berlaku.
5.
Harus
mempunyai daftar telepon penting, seperti Bank, Restaurant, Travel Agent, Rumah
Sakit , Taxi, Airport, Hotel, Tempat wisata, dll.
6.
Terdapat
juga Air – Flight Schedule Book Internasional dan Domestik, Jadwal
keberangkatan kereta api, bus dll.
2.2 Layanan Operator Telephone
Setiap department di hotel memiliki
tugas masing-masing, serta memberikan layanan kepada tamu sesuai dengan aturan
masing-masing department.
Berikut adalah layanan yang diberikan
oleh telephone operator pada sebuah hotel, yaitu :
1.
Menangani/
menjawab sambungan telepon masuk (Incoming Call)
2.
Menangani
panggilan telepon keluar (Outgoing Call)
3.
Memberikan layanan pengiriman dan
penerimaan faksimili
4.
Memberikan
layanan akses internet (wire atau spot)
5.
Memberikan
layanan bangun pagi (wake-up call/morning call)
6.
Memberikan
layanan informasi (hotline)
7.
Memberikan layanan pemutaran hiburan
film dan musik ( cuma - cuma atau pasca bayar ) di kamar tamu dan musik di area
publik di hotel
8.
Memberikan
layanan komunikasi di dalam hotel (House Call)
9.
Menangani panggilan telepon darurat
dan ancaman telepon (emergency call)
10. Menangani
panggilan pesan di hotel dan pengaturan parkir kendaraan melalui pengeras suara.
2.3 Jenis
Hubungan Telepon yang Ditangani Operator Telephone
Dalam
menjalankan tugasnya, Operator Telephone menangani beberapa jenis hubungan
telepon antara lain :
1. Hubungan antar
departemen atau antar seksi.
Yaitu hubungan
telepon yang dilakukan antara tamu satu dengan tamu yang lain di dalam
lingkungan hotel. Atau menghubungkan Departement yang satu dengan departement yang
di lingkungan hotel.
2. Hubungan local
Yaitu menghubungkan
antara satu daerah dengan daerah yang lain tapi masih berada dalam satu kota.
3. Hubungan
Interlokal.
Hubungan
Interlokal adalah hubungan telepon yang dilakukan dari satu kota ke kota lain.
4.
Hubungan Internasional. ( Long distance
Call )
Yaitu hubungan
jarak jauh antar Negara. Hubungan internasional ini sangat penting juga bagi
sebuah hotel karena berhubungan langsung dengan tamu ataupun travel agent yang
berada di luar negeri.
2.4 Kedudukan
Operator Telephone
Kedudukan
Operator telephone sangatlah penting bagi sebuah hotel untuk menjaga image
serta memberi informasi kepada tamu mengenai hotel itu sendiri. Untuk memenuhi
fungsi tersebut sangatlah penting untuk melakukan kualifikasi terhadap calon
operator telephone sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ruang telepon
biasanya diletakkan dikamar belakang yang bersebelahan dengan ruang kasir dan
penerima tamu. Untuk memudahkan tamu meminta sambungan dan menghindari
terjadinya “ late charge “ ( tamiu meninggalkan hotel tanpa membayar ongkos
pelayanan telepon).
2.5 Hubungan Bertelepon
Dilihat dari segi kapasitas atau kemampuan peralatan yang
digunakan pada pesawat telepon, hubungan bertelepon dapat dibedakan sebagai
berikut :
1. Satu jalur telepon
(single line telephone), bisa dengan sistem tuts atau putar angka. Jenis
telepon ini banyak digunakan oleh masyarakat yang memiliki fasilitas telepon di
rumah.
2. Telepon dengan
banyak tuts (multi button telephone), melalui pesawat ini hubungan telepon
masuk dapat diatur penyampaiannya kepada orang yang dipanggil. Jenis telepon
ini banyak digunakan pada organisasi organisasi.
3. Sistem hunting,
yaitu satu nomor telepon dapat digunakan secara serentak untuk beberapa
saluran.
4. Telepon dengan pengeras
suara (loudspeaking telephone), yaitu telepon yang tidak perlu dipegang sewaktu
berbicara.
Sementara itu, hubungan telepon, ditinjau
dari segi jarak jangkauannya dapat dibagi menjadi tiga.
1. Hubungan lokal (setempat), yaitu hubungan yang
dilakukan pada satu lingkup daerah tertentu, misalnya daerah Yogyakarta. Pada
hubungan ini,
kita tidak perlu menggunakan atau memutar kode area tempat yang dituju.
kita tidak perlu menggunakan atau memutar kode area tempat yang dituju.
2. Hubungan interlokal, yaitu hubungan telepon
antara dua orang yang jaraknya cukup jauh, misalnya antarkota atau
antarprovinsi, namun tetap dalam satu negara. Untuk melakukan hubungan ini,
terlebih dulu seseorang hams menekan atau memutar nomor kode wilayah tempat
yang dituju. Misalnya, jika kita di Medan ingin mengadakan hubungan telepon ke
Jakarta, maka kita hams menekan atau memutar lebih dulu nomor 021 yaitu nomor
kode wilayah Jakarta. Setelah itu baru diikuti nomor telepon yang dituju.
3. Hubungan internasional yaitu hubungan telepon
dari seseorang atau organisasi di suatu negara tertentu kepada orang atau
organisasi di negara lain. Permintaan hubungan telepon internasional dapat
diadakan dengan menekan atau memutar terlebih dahulu nomor 001 atau 008.
Setelah itu tekan nomor kode negara, kode wilayah, baru kemudian nomor telepon
yang dituju. Dalam melakukan hubungan internasional, sekretaris hams
memperhatikan perbedaan waktu antarnegara, agar tidak menyalahi etiket
bertelepon.
2.6 Etika Bertelepon
Dalam melakukan pembicaraan lewat telepon
khususnya bagi operator telephone, haruslah mengikuti beberapa etika antara
lain :
1. Pegang gagang telepon dengan baik. Hal ini
penting untuk menghindarkan suara yang kita keluarkan tidak jelas . Perhatikan
juga jarak telepon, jangan terlalu dekat ataupun terlalu jauh dengan mulut
kita.
2. Usahakan nafas kita pada saat berbicara tidak
terdengar seperti mendengus di telepon. Kasihan lawan bicara kita, mbrebek
(kata orang Jawa)..: P
3. Ucapkan salam baik pada saat kita menelpon atau
menerima telepon, seperti Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore dsb. Bila menerima
telepon di kantor biasanya kita sebutkan identitas perusahaan, salam, nama dan
kalimat bisa dibantu. Misal: PT Kolang-Kaling, Selamat pagi/siang/sore, dengan
Dian bisa dibantu..?
4. Jangan lupa tanyakan identitas penelpon dengan
kalimat, boleh tahu dengan Bapak/Ibu/Mas/Mbak siapa saya berbicara..?
5. Gunakan “Smiling
Voice” selama pembicaraan berlangsung, bahkan sejak pertama
mengucapakan salam. Bagaimana sich membuat suara kita enak & empuk didengar
dan selalu seperti tersenyum..?ya kuncinya tersenyumlah selama berbicara dan
buat nada suara kita berada pada posisi suara rendah (jangan melengking) dan
menggunakan suara perut
6. Selama pembicaraan jaga kecepatan bicara kita (pitch
control) agar tidak terlalu cepat dan terlalu lambat
7. Simak baik-baik pesan atau kalimat yang
diucapkan lawan bicara. Jangan memotong pembicaraan. Bila perlu mencatat,
siapkan selalu alat tulis di dekat kita
8. Apabila tidak mengerti, tidak ada salahnya
kita melontarkan pertanyaan
9. Simpulkan hal-hal penting sepanjang
pembicaraan sebelum mengakhiri pembicaraan
10. Akhiri pembicaraan dengan pertanyaan
"apakah ada lagi yang bisa kita bantu?" atau ada hal-hal penting yang
terlewat untuk disampaikan. Bila tidak maka ucapkan terima kasih dan jangan
lupa ucapkan kembali salam
11. Yang menghubungi atau menelpon adalah yang
meletakkan / menutup gagang telepon terlebih dahulu. Hal ini untuk
menghindarkan adanya hal penting yang mungkin belum disampaikan sepanjang
pembicaraan dan telepon keburu ditutup atau berkesan kita mentup/membanting
telepon padahal lawan biacara belum selesai berbicara.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Telephone
operator sangat dibutuhkan di hotel, bukan hanya hotel, kantor-kantor lain pun
sangat membutuhkan, karena telephone operator sebagai kunci utama sebuah
perusahaan untuk menunjang bisnis, selain itu telephone operator atau kantor
depan sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan dan seorang telephone operator
harus bias menguasai tata cara bertelephone yang baik dan benar.
3.2
Saran
Dari
kesimpulan dan pembahasan diatas, penulis dapat menyarankan beberapa hal diantaranya
:
1. Sebaiknya
dilakukan kualifikasi yang tepat dalam pemilihan seorang operator telephone
sehingga nantinya dapat melaksanakan tugas dengan baik.
2. Guna
memperlancar operasionalnya, sebaiknya sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh operator telephone disiapkan dengan baik dan lengkap
kak saya mau tanya standarisasi jumlah staff T.O yang efective di hotel bintang 5 berapa orang ya kak. ada tugas nih kak. kalau bisa disertakan sumber nya kak. terimakasih
BalasHapusApa tujuan dari operator rack nama nama tamu yg disusun secara alphabetical, yg tujuan itu kok ga ada?
BalasHapus