Rabu, 06 Juni 2012

PENDESKRIPSIAN TENTANG MAKNA KATA DARI JENIS-JENIS TETUASAN, SAMPHYAN, SATÉ, DAN BAHAN BUMBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAKARA/BANTEN DALAM AGAMA HINDU


PENDESKRIPSIAN TENTANG MAKNA KATA DARI JENIS-JENIS TETUASAN, SAMPHYAN, SATÉ, DAN BAHAN BUMBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAKARA/BANTEN DALAM AGAMA HINDU

B
Bawang merah; nama bahan bumbu, simbul Sang Dharma Wangsa.
Bawang putih; nama bahan bumbu, simbul Sang Dharma Wangsa.
C
Cepér; Lamak; tetuasan berbentuk segi empat; simbul Ardha Candra (dalam aksara sici);    simbul planet Bulan; kekuatan dari Sang Hyang Candra.
Celemik; tetuasan berbentuk segi tiga, simbul Nadha, simbul planet Bintang, kekuatan dari        Sang Hyang Siwa Raditya.
Cekuh; nama bahan bumbu, simbul dari Sang Hyang Sahadéwa.
Cawu surya; tetuasan berbentuk limas, untuk memohon sinar Sang Hyang Surya Candra agar mendapat kecemerlangan.
Cawu wulan; maknanya sama dengan cawu surya.
Cili; samphyan yang memiliki hiasan wajah, permohonan keindahan/simbul kedewataan.
D
Dapetan; samphyan yang memiliki hingga pada ujung-ujungnya, sebagai simbul kekuatan
Tri Purusa (Siwa, Sadhasiwa, Pramasiwa)
Ê
Êmpal; (kwinda); sate dari daging urat, yang ditusuk pada tangkai bambu yang runcing       sebanyak tiga potong lalu ditempel daging halus ,lambang Sang Hyang Rudra
I
Isén; nama bahan bumbu, simbul dari Sang Bima.
Ituk-ituk; tetuasan berbentuk segi tiga, simbul Nadha, simbul planet Bintang kekuatan dari sang Hyang Tranggana.
J
Jerimpen; samphyan yang memiliki sing-sing 27/33 helai. Simbul dari kekuatan Sang Hyang Surya Candra(dilihat dari fungsi di Bhuana Agung), simbul kedua belah tangan (dilihat dari fungsi di Bhuana Alit)
Jaé; nama bahan bumbu, simbul dari Sang Nakula.
Jaet (jit guwak); (samphyan dapetan pengiring) samphyan yang memiliki sins-sing 8; kekuatan urip Bhuana Agung maupun Bhuana Alit
K
Kablet; sate yang didalamnya berisi daging hati yang sudah matang, dan ditempel dengan tumbukan daging halus; simbul senjata Cakra, lambang Sang Hyang Wisnu.
Kapit udang; samphyan yang berisi hiasan ulatan tulang lindung; memohon keindahan dan karismatik kehadapan Sang Hyang Pencipta.
Kojong; tetuasan berbentuk segi tiga; digunakan dalam nanding daksina; simbul Nadha planet Bintang, kekuatan dari Sang Hyang Tranggana.
Kulit sesayut; tetuasan berbentuk bundar; permohonan kepada Sang Pencipta agar dianugrahkan kesucian dan kerahayuan Bhuana Agung maupun Bhuana Alit.
Kulit tebasan; tetuasan berbentuk bundar; permohonan kepada Sang Pencipta agar dianugrahkan penebusan/pengleburan segala bentuk kekotoran Bhuana Agung dan Bhuana Alit.
 Kunyit; nama bahan bumbu; simbul dari Sang Arjuna.
L
Lamak; tetuasan berbentuk segi empat; simbul Ardha Candra (dalam aksara suci); simbul planet Bulan; kekuatan dari Sang Hyang Candra.
Lembat (kertha semaya); sate dari daging yang ditumbuk halus dan dicampur parutan kelapa dan gula bali; simbul Bajra; kekuatan Sang Hyang Iswara.
Lémo ; sate berbentuk lonjong seperti sate gablet tepapi tidak berisi hati di dalamnya; simbul senjata Gada, lambang Sang Hyang Brahma.
Lémo; buah yang dipakai untuk menambah rasa enak dalam makanan tertentu. Simbul Gada.
N
Nagasari; samphyan yang memiliki singsing 8, tidak memakai dasar; simbul pemohonan Sarining Amerha kehadapan Sang Pencipta/Inti Amertha.
Nagasari; (sate banda) saté dari daging yang ditumbuk halus, yang dicampur genten dan mennya, dililit pada tangkai bamboo yang pipih; simbul senjata Pasa, lambang senjata Sang Hyang Mahadewa.
O
Orti; tetuasan berbentuk Garuda Wahana; simbul kekuatan inti dan kharismatik.
P
Plaus; samphyan berbebtuk seperti kipas; simbul kekuatan planet Bintang (Nadha Ongkara); kekuatan kewibawaan/karismatik.
Padu raksa; sate dari bahan daging hati, jantung dan kuli tyang dipotong-potong dan direbus; simbul senjata Trisula,lambang Sang Hyang Sambu.  
Peras; a.jenis samphyan; pada dasar samphyan memiliki sing-sing 8, merupakan delapan kekuatan penjuru dunia (Asta Dala)
            b. pada badan terdiri dari dari empat buah lidi; sebagai simbul kekuatan Catur Yoga   (Jnana Yoga, Karma Yoga, Bhakti Yoga, dan Raja Yoga)
               c. pada atas juga memiliki 8sing-sing; sebagai simbul Asta Aiswarya (delapan kemahamulyaan Sang Hyang Widhi)
Pengambéan; jenis samphyan dengan sing-sing 17; angka 17 simbul dari Angka Tatwa Samkhya bermakna sebagai Weda.
Penyambutan; jenis samphyan yang memiliki kolong(bentuk bulatan kecil); simbul kekuatan Sang Hyang Tri Premana (Atma Premana, Jiwa Premana, dan Bayu Premana)
Penyeneng; jenis samphyan yang dasarnya bersing-sing 8 dan ada badan penyeneng. Makna untuk Bhuana Agung; permohonan kehadapan Ista Dewata agar Beliau berstana (Pang nyeneng = mangda malinggih) di tempat pemujaan dan di alam Tri Bhuwana ( Bhur Loka, Bwah Loka, dan Swah Loka). Makna untuk Bhuana Alit; untuk menstanakan Sang Hyang Atma, Antaratma, Paratma Suniatma, Niratma, Niskalatma, dan Antiatma,di dalam diri (Bhuana Alit).
Porosan;  tetuasan dengan bentuk garuda wahana; simbul kekuatan inti dan karismatik.
R
Rebat; sate yang terbuat dari bahan kulit daging, ditusuk sebanyak 7 potong pada bambu yang runcing;simbul senjata Moksala; lambang senjata Sang Hyang Sangkara.
Rebasan; jenis sate (sate rénténg/sate dangsil); sate yang memiliki tangkai yang beranekaragam sesuai pengideran senjata nawa sanga (bentuk bajera,dupa, gada, danda, pasa, moksala, cakra, trisula, padma); sebagai bahasa isyarat untuk memohon kehadapan Sang Hyang Widhi, agar dianugrahi kekuatan pelindung atau keselamatan pelaksanaan dari suatu upacara.
S
Selanggi; tetuasan dengan bentuk tedong; simbul dari Tedong Ongkara; simbul Udara (Amertha) dengan kekuatan Sang Hyang Biomantara.  
Serapah/asem; sate yang terbuat dari bahan jejeron (ati, usus, limpa) yang matang, diiri ditusuk pada bambu yang runcing; simbul kekuatan senjata Dupa; lambang Sang Hyang Maheswara.
Serobong daksina; tetuasan berbentuk bundar; simbul Windhu; simbul planet Matahari, dengan kekuatan Sang Hyang Siwa Raditya.
Sasat/sasap; tetuasan berbentuk garuda wahana; simbul kekuatan inti dan kharismatik.
T
Takir; tetuasan berbentuk tedong; simbul Tedong Ongkara; simbul udara ( Amertha), dengan kekuatan Sang Hyang Biomantara.
Taledan; tetuasan berbentuk segi empat; simbul Ardha Candra (dalam aksara sici); simbul planet Bulan; kekuatan dari Sang Hyang Candra.
Tamas; tetuasan berbentuk bundar; simbul Windhu; simbul planet Matahari, dengan kekuatan Sang Hyang Siwa Raditya.
Tampak dara; tetuasan berbentuk swastika; simbul kekuatan Cakrajala; kekuatan Rta.
Tampélan; tetuasan berbentuk garuda wahana; simbul kekuatan inti dan kharismatik.
Tangkih; tetuasan berbentuk segi tiga; simbul Nadha; simbul planet Bintang; kekuatan Sang Hyang Tranggana.
Tébog; tetuasan berbentuk tedong; simbul Tedong Ongkara; simbul udara (Amertha);kekuatan Sang Hyang Biomantara.
Tékor; tetuasan berbentuk tedong; simbul Tedong Ongkara; simbul udara (Amertha);kekuatan Sang Hyang Biomantara.
Tulung; tetuasan berbentuk tedong; simbul Tedong Ongkara; simbul udara (Amertha);kekuatan Sang Hyang Biomantara.


U
Usehan; jenis sate (siwa parba), yang terbuat dari potongan daging yang sudah matang dan ditusuk pada tangkai bamboo dan dilapisi dengan daging halus dicampur kelapa; simbul senjata Padma; lambang Hyang Siwa.
W
Wuras; jenis samphyan berbentuk bundar; memiliki 8 sing-sing; tidak memakai dasar dan tangga; sebagai simbul Windhu atau Sunia.
Wura sari; samphyan yang digunakan untuk membuat canang Sari; sebagai permohonan kesucian kehadapan Sang Pencipta.









Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar