Ingin buat skripsi, neh saya punya judul Skripsi MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGENAI PERKEMBANGAN PROPINSI DI INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINGAPADU KALER TAHUN PELAJARAN 2011/2012 | kalau agan mau n sesuai dengan yang agan cari, silahkan copy Skripsi MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGENAI PERKEMBANGAN PROPINSI DI INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINGAPADU KALER TAHUN PELAJARAN 2011/2012 | Gratis kok. hehehehe. Skripsi MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGENAI PERKEMBANGAN PROPINSI DI INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINGAPADU KALER TAHUN PELAJARAN 2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di
SD salah satunya ditentukan oleh proses pembelajaran yang dirancang guru. Kurikulum berbasis
kompetensi yang telah disempumakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengembangkan kompetensi siswa
dalam belajar. Penerapan KTSP di SD Negeri 5 Singapadu Kaler masih sebatas
wacana. Hal ini terlihat dari cara-cara guru mengajar dalam proses pendidikan
di sekolah. Hasil kunjungan di setiap kelas (supervise Kepala SD Negeri 5
Singapadu Kaler, 2012) menunjukan bahwa sebagian besar proses mengajar yang
didominasi guru bukan membelajarkan siswa.
Paradigama pendidikan
dewasa ini menuntut cara guru untuk membelajarkan siswa. Guru menempatkan diri
sebagai fasilitator dan kegiatan seharusnya lebih didominasi oleh siswa,
pembelajaran seperti ini sangat jarang terjadi khususnya di SD Negeri 5
Singapadu Kaler. Tidak hanya itu penerapan penerapan KTSP yang sangat jauh dari
harapan adalah guru jarang mengarahkan belajar siswa yang berkelainan atau
memiliki kemampuan dibawah rata-rata kelas karena karakteristik siswa di SD
sangat bervariasi baik dari segi kognitif, afektif dan psikomiotor. Guru hanya
memantau kegiatan belajar siswa secara keseluruhan sehingga siswa yang prestasi
belajarnya kurang, tidak mendapat perbaikan belajar. Hal ini memperlihatkan
bahwa sasaran utama, penerapan KTSP di SD khususnya di SD Negeri 5 Singapadu
Kaler hanya mengutamakan ketuntasan (kuantitas) secara menyeluruh dan
mengabaikan proses (kualitas). Guru juga hanya memberi motivasi bagi sebagian
siswa yang prestasi belajarnya tinggi, dampaknya adalah siswa yang prestasi
belajarnya rendah merasa minder, mereka tidak memiliki motivasi dan merasa
gagal untuk belajar karena tidak memiliki kemampuan. Kondisi ini jarang
diperhatikan oleh guru. Keaktifan belajar siswa juga rendah. Situasi ini dapat
dilihat dari proses pembelajaran dimana siswa merasa takut salah, takut
ditertawakan, hanya siswa yang nilainya tinggi merasa senang dan mendapat
penghargaan dari guru. Guru juga jarang memberi semangat khususnya pada siswa
yang kemampuannya kurang. Walaupun ada siswa yang kemampuannya rendah mau
berusaha untuk belajar, guru jarang menghargai usaha siswa. Situasi seperti ini
ter adi di SD Negeri 5 Singapadu Kaler dan dimana dalam ulangan formatif nilai
yang diperoleh siswa secara keseluruhan berada pada rata-rata 50,00 dalam
pelajaran IPS. Hasil belajar ini sangat jauh dari SKM (SKM SD Negeri 5 Singapadu
Kaler untuk pelajaran IPS 70). Jika ini terus berlanjut maka akan berlanjut
pada dampak kurannya hasil belajar siswa dalam UAS.
Menurut Suwena (2011)
siswa akan senang belajar apabila diajak bermain peran, diberi pujian, diberi
kebebasan berpendapat, diberi mengajukan ide – ide, pendapatnya dihargai,
diberi peran dalam pembelajaran dan mendapat pelayanan secara individual.
Syarat terakhir sangat jarang dilakukan guru. Seyogyanya guru memanfaatkan
siswa yang memiliki kemampuan lebih untuk membantu siswa yang kemampuannya
kurang belajar. Menurut Mulyani
Sumantri dan Nana
Sayodih (2007) "siswa akan merasa senang belajar dan lebih leluasa untuk
bertanya dan berpendapat apabila diberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan
teman sebayanya. Siswa yang kemampuannya lebih dikolaborasikan dalam kelompok
yang heterogen kemudian menjadi guru yang dapat diajak untuk tanya jawab. Melaui
tutor sebaya siswa yang kemampuannya kurang dapat meningkatkan prestasi
belajarnya, siswa juga merasa senang dan lebih leluasa karena mereka belajar
bersama teman sebayanya. Keuntungan lain yang diperoleh adalah dapat meminimalisir
siswa yang pasif, bahkan secara langsung memberikan pengayaan bagi siswa yang
kemampuannya lebih untuk mengembangkan diri melalui tutor sebaya. Menurut
Darti, Ni Wayan (2011) metode tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Lebih lanjut dikatakan bahwa melalui teman sebaya siswa dapat membimbing
teman dan pengetahuan yang dapat dimiliki akan semakin mantap dan mendalam.
Sumantri dan Nana
Sayodih (2011) "Siswa, usia SD belajar memberi dan menerima dalam
kehidupan sosial diantara teman sebaya, belajar berteman dan bekerja dalam
kelompok, dalam rangka, mengembangkan kepribadian sosial". Anak memiliki
keterampilan fisik dan penampilan fisik yang diterima bagi hubungan baik dengan
teman sebaya. Usia SD anak-anak mulai keluar dari lingkungan keluarga dan mulai
memasuki dunia teman sebaya. Peristiwa ini merupakan perubahan situasi dari
suasana emosional yang aman dengan hubungan erat ke dalam dunia baru yang
menuntut anak pandai menempatkan diri diantara teman sebaya yang siedikit
banyak akan berlomba menarik perhatian guru. Hendaknya belajar memperoleh
kepuasan dari kehidupan sosial bersama teman sebaya.
Kuswaya Wihardit (dalam
Aria Djalil, 1997:3.38) menuliskan bahwa "pengertian tutor sebaya adalah
seorang siswa pandai yang membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas
yang sama" Sisi lain yang menjadikan matematika dianggap siswa pelajaran
yang sulit adalah bahasa yang digunakan oleh guru. Dalam hal tertentu siswa
lebih paham dengan bahasa teman sebayanya daripada bahasa guru. Itulah sebabnya
pembelajaran tutor sebaya diterapkan dalam proses pembelajaran matematika
Refleksi dari hasil UAS
yang diperoleh siswa dan proses pembelajaran yang bersifat konvensional dan
kurang menunjukan nuansa PAKEM, dilakukanlah penelitian ini melalui PTK untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa tentang perkembangan sistem administrasi
wilayah Indonesia dalam pelajaran IPS melalui model tutor sebaya pada siswa
kelas VI SD Negeri 5 Singapadu Kaler tahun pelajaran 2011/2012. Dengan model
tutor teman sebaya perhatian guru yang mengalami masalah kategori sedang dapat
diminimalkan. Guru, bisa memfokuskan perhatian pada siswa yang kemampuannya
lebih lambat. Diharapkan setiap siswa nantinya memiliki kemampuan yang sama dan
merata terhadap pelajaran IPS khususnya tentang sejarah perkembangan wilayah di
Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah penerapan model tutor sebaya dapat
meningkatkan prestasi belajar mengenai perkembangan propinsi di Indonesia pada
siswa kelas VI SD Negeri 5 Singapadu Kaler
Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Bagaimanakah efektifitas penerapan model tutor
sebaya dalam meningkatkan prestasi belajar mengenai perkembangan propinsi di
Indonesia pada siswa kelas VI SD Negeri 5 Singapadu Kaler Tahun Pelajaran
2011/2012
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatan prestasi belajar mengenai
perkembangan propinsi di Indonesia melalui penerapan model tutor sebaya pada
siswa kelas VI SD Negeri 5 Singapadu Kaler Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.
Untuk mengetahui efektifitas penerapan model tutor sebaya dalam meningkatkan
prestasi belajar mengenai perkembangan propinsi di Indonesia pada, siswa kelas
VI SD Negeri 5 Singapadu Kaler Tahun Pelajaran 2011/2012.
D.
Manfaat
Penelitian
Dengan adanya
penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru dan lembaga
sekolah. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a) Siswa yang menjadi tutor akan merasa bangga
karena bisa membimbing dan mengajarkan siswa lain. Sedangkan bagi siswa yang
diajari merasa leluasa untuk melajar baik berdiskusi, bertanya dan mengemukakan
pendapat. Siswa tidak canggung untuk mengembangkan diri.
b) Memotivasi siswa menjadi lebih aktif dan
kreatif dalam setiap pembelajaran IPS.
c) Mengajarkan siswa lebih bertanggung jawab
terhadap sesuatu yang mereka kerjakan baik diri sendiri maupun kelompok.
2. Bagi Guru
a) Guru akan merasa terbantu dalam membagi
perhatian kepada seluruh siswanya.
b) Efektifitas penggunaan waktu melalui tutor
sebaya dapat mempercepat pemahaman siswa karena guru dibantu mengajari siswa yang
kemampuannya kurang.
3. Bagi Sekolah
a) Adanya peningkatan mutu pembelajaran disekolah
yang bersangkutan.
b) Sekolah akan menjadi lirikan orang tua siswa
berkat mutunya meningkat dari sebelumnya.
c) PTK memberikan
sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari
peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar
siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.
Untuk yg lebih lengkapnya, silahkan agan coment ya. tak kasik linknya
min, mau yang lengkapnya dong.
BalasHapusmau nambah referensi ni. . .
terimakasih