Rabu, 30 Mei 2012

PENERAPAN STRATEGI BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ANAK KELOMPOK A PAUD WIDYA KUMARA SARI TAHUN AJARAN 2011/2012


BAB I
PENDAHULUAN

            Pada bagian pendahuluan ini akan di kemukakan : 1. Latar belakang 2. Rumusan masalah 3. Tujuan PTK 4. Manfaat PTK.
A.    Latar Belakang
Seorang guru Paud yang ideal selain memiliki kemampuan professional sesuai standar yang ditetapkan semestinya juga membekali diri dengan berbagai wawasan dan pengetahuan tentang anak didiknya. Wawasan tersebut sangat diperlukan agar guru dapat mengenali karakteristik anak didiknya dengan baik, meliputi pengenalan tentang perkembangan fisikmotorik, kogritif, bahasa, sosial emosional, moral keagamaan, seni dan kreativitas termasuk permasalahan yang ditemui dalam berbagai aspek perkembangan tersebut.
Tugas guru Paud bukan hanya mengajar tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan, juga belajar anak. Untuk dapat berperan sebagai fasilitator tentunya guru PAUD harus memiliki pemahaman yang jelas tentang belajar. Belajar terjadi karena ada proses yaitu interaksi antara individu dengan lingkungan. interaksi dengan lingkungan menimbulkan pengalaman, sedangkan hasil yang dicapai setelah belajar adalah prilaku yang meliputi : pengetahuan sikap dan keterampilan.
Terdapat beberapa unsur-unsur dalam belajar antara proses atau kegiatan, pengalaman, perubahan prilaku sebagai seorang guru Paud harus pula memahami prinsip-prinsip belajar anak. prinsip belajar merupakan ketentuan hukuman yang harus dijadikan pegangan dalam pelaksanaan kegiatan belajar sebagai suatu hokum prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar.
Djaja Djadjuri (1997) mengemukakan bahwa belajar anak berbeda dengan belajar orang dewasa karena anak belajar setiap saat. Prinsip belajar anak akan memberikan implikasi terhadap tugas guru, adapun prinsip belajar anak sebagai berikut : Anak adalah pembelajaran aktif, belajar anak dipengaruhi pematangan.
Belajar anak dipengaruhi lingkungan anak belajar melalui kombinasi pengalaman fisik dan interaksi sosial anak – anak belajar dengan gaya yang berbeda yaitu anak belajar melalui bermain.
Prinsip-prinsip belajar tersebut merupakan ketentuan yang harus di pahami oleh guru sehingga guru dapat memfasilitasi belajar anak. Oleh karena itu penulis mencoba meneliti sejauh mana perkembangan anak PAUD Widya Kumarasari yang penerapannya menggunakan strategi bermain untuk meningkatkan kreativitas belajar anak.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut    : Apakah penerapan strategi bermain dapat meningkatkan kreativitas belajar anak kelompok A semester I TK Paud Widya Kumara Sari ajaran 2011 – 2012.
C.    Tujuan PTK
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelompok A semester O TK Paud Widya Kumara Sari tahun ajaran 2011 – 2012 maka diterapkan strategi bermain dengan tujuan   :
1.      Untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa kelompok A TK Paud Widya Kumara Sari.
2.      Untuk meningkatkan hasil belajar anak TK Paud Widya Kumara Sari .
D.    Manfaat PTK
1.      Bagi Siswa.
Penelitian tindakan kelas bermanfaat untuk meningkatkan proses hasil belajar siswa, dan siswa dapat bekerja sama dengan temannya dalam mengikuti pembelajaran.
2.      Bagi Guru.
Penelitian tindakan kelas bermanfaat untuk dapat berlatih menerapkan strategi bermain dalam suatu pembelajaran dan memungkinkan guru secara aktif mengembangkan.
3.      Bagi Sekolah.
Penelitian tindakan kelas bermanfaat bagi sekolah untuk membantu sekolah berkembang karena adanya peningkatan dan kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah TK Paud Widya Kumara Sari.


BAB II
PEMBAHASAN

Melalui bermain keaktifan siswa sudah mulai terlihat adanya peningkatan, ini terjadi karena bermain memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya baik fisik, intelektual, bahasa dan perilaku (psikososial serta emosional).
Bermain merupakan merupakan proses belajar yang menyenangkan yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak pada usia 4-6 tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat, mereka tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan yang muncul pada usia tertentu hendaknya menjadi perhatian guru dalam membuat perencanaan kegiatan bermain. Perbedaan yang ada pada anak patut pula dihargai guru. Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama teman-temannya, anaka akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan-kelebihan yang ia miliki, sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga siri, karena ia merasa memiliki kemampuan tertentu. Bila anak dapat menyalurkan perasaan tegang tertekan, menyalurkan dorongan-dorongan yang muncul dari dalam dirinya, setidaknya akan membuat anak lega dan rileks akan mengubah prilaku yang negatif menjadi positif.



A.    Konsep Sosial Emosional
Dalam rancangan penelitian dapat beberapa hal yang terkandung di dalamnya antara lain   :
1.1     Pihak yang dilibatkan dalam penelitian.
Karena penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif maka dalam pelaksanaannya melibatkan guru PAUD Widya Kumara Sari.
1.2     Prosedur Tindakan
a.       Observasi Awal
Kegiatan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi didalam kelas, apa pengaruhnya bagi siswa dan apa tindakan yang harus diambil oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut.
b.      Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan meliputi empat kegiatan pokok yaitu:
1.      Rencana tindakan kegiatan
2.      Pelaksanaan tindakan kegiatan
3.      Observasi tindakan kegiatan
4.      Refleksi
c.       Rincian Prosedur Tindakan
1.      Perencanaan
Perencanaan ini terjadi dari mengidentifikasi pokok-pokok permasalahan yang akan di kembangkan, menyusun rencana dan pedoman penelitian, menyiapkan rencana pembelajaran, menyiapkan alat bantu atau fasilitas pendukung bingbingan.
2.      Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan kelas merupakan tindakan lanjutan dari perencanaan secara sederhana.
Ada beberapa perencanaan yang akan dikembangkan dalam melakukan tindakan yaitu:
-            Mulai menggali minat yang kemudian digunakan untuk mengembangkan kemampuan bermain anak misalnya: anak suka bermain bola digunakan bola untuk merangsang anak untuk bermain.
-            Memberikan kesempatan bermain kepada anak karena dengan bermain bersama teman-temannya akan member kesempatan kepada anak untuk berkreatifitas.
3.      Observasi/Evaluasi
Observasi merupakan metode yang sarat manfaat karena melalui observasi guru dapat mengenal anak dengan lebih dalam, observasi dilakukan oleh guru tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan disini adalah untuk mengetahui kesulitan tindakan yang dilakukan dengan perencanaan di rancang.


4.      Refleksi
Pada tahapan ini yang dilakukan kegiatan menganalisis dari observasi dalam usaha melihat hambatan-hambatan yang terjadi.
Dari proses refleksi dapat diperoleh tindakan yang dijadikan pedoman dalam merencanakan tindakan perbaikan berikutnya.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam refleksi menghasilkan beberapa kemajuan yaitu:
a.       Tindakan yang dilakukan mendapat hasil yang kurang baik, tindakan akan direferensikan dalam siklus berikutnya.
b.      Tindakan yang dilakukan mendapat hasil yang baik, tindakan akan dimodofikasi untuk mendapat hasil yang lebih baik agar hasilnya lebih sempurna.
c.       Tindakan yang dilakukan agar mendapat hasil yang sempurna maka akan dijadikan sebagai acuan untuk penggunaan pendekatan dalam bingbingan.
B.  Penerapan di PAUD
Pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran terhadap anak yang mengalami masalah masih berkaitan dengan tema yang ada, sehingga minat dan perhatian anak dapat muncul dan dan diarahkan melalui metode yang digunakan, misalnya metode bermain.
Adapun masalah yang timbul akibat anak yang mengalami masalah adalah :
- Minat belajar kurang, dengan kurangnya minat belajar anak merupakan salah satu penyebab hilangnya konsentrasi belajar pada anak. Tugas guru menjadi sangat penting untuk membangkitkan rasa percaya diri pada anak agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
- Perhatian anak tidak terfokus pada guru yang berbicara, tidak semua anak mau mendengar guru yang sedang berbicara di depan kelas, munculnya rasa bisan dapat terjadi pada semua anak, jika hal ini terjadi tugas guru untuk memberikan pembelajaran dengan mengungkap hal – hal yang menarik lucu dan menyenangkan bagi anak sehingga anak mau kembali mendengarkan apa yang guru biacarakan.
- Observasi terhadap sikap dan kreativitas anak
       Setelah tahap pertama dilakukan maka guru bertugas melakukan observasi untuk mengetahui kesenaian antara tindakan dengan minat belajar anak yang selama ini dirasakan kurang. Observasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan minat belajar anak baik sebelum pendekatan maupun setelah pendekatan dilakukan. Hal ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap perkembangan minat belajar anak. Observasi yang telah dilakukan dapat disajikan dalam table di bawah ini.

C. Permasalahan & Solusinya
·         Anak tidak dapat mengontrol emosinya.
·         Anak tidak dapat mengontrol keamanan dirinya
·         Terkadang prilaku anak menjadi tidak terkontrol dan berambisi untuk mendapat suatu dalam bermain.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.      Kesimpulan
Berdasarkan atas hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi bermain dapat memberikan peningkatan pada kreativitas belajar anak. Peningkatan belajar anak ini berdasarkan hasil rata-rata evaluasi antara sebelum dengan setelah penggunaan media bermain.
2.      Saran
Berdasarkan atas hasil yang diperoleh, maka dapat disarankan sebagai berikut:
a.       Para guru hendaknya menggunakan strategi bermain dalam menumbuh kembangkan minat belajar pada diri siswa.
b.      Guru diharapkan dapat terus merangsang minat belajar sehingga pengetahuan siswa semakin bertambah.
Demikian beberapa saran yang dapat disampaikan dalam upaya meningkatkan serta menumbuh kembangkan minat belajar siswa.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar