BAB I
PENDAHULUAN
1.
Masalah
Mengenai keaktifan belajar siswa SMA Kertha Wisata dalam belajar.
2.
Latar belakang masalah
Seiring dengan
kecanggihan teknologi, banyak siswa yang cenderung pergi bermain Internet
daripada belajar. Hal ini menyebabkan konsentrasi belajar siswa dapat berkurang
dan membuat siswa malas dalam belajar, terutama saat guru menerangkan pelajaran
di kelas.
Adapun metode atau
cara - cara yang akan Saya lakukan, yaitu dengan meneliti mengenai keaktifan
dan cara belajar siswa SMA Kertha Wisata, terutama kelas 9 yang sebentar lagi
akan melaksanakan UN.
Hal ini dianggap
penting karena nilai – nilai siswa telah merosot tajam akibat kurangnya
keaktifan belajar siswa.
3.
Identifikasi masalah
Dari latar
belakang diatas, sejumlah masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Siswa lebih cenderung bermain daripada
belajar.
b. Di dalam kelas, siswa jarang memperhatikan
guru saat guru menerangkan pelajaran.
c. Karena siswa jarang memperhatikan guru dan
malas belajar, membuat nilai siswa menjadi turun drastis.
4.
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian
diatas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah penyebab keaktifan belajar siswa SMA
Kertha Wisata berkurang ?
b. Bagaimana cara untuk meningkatkan
keaktifan belajar siswa ?
5.
Tujuan penelitian
Sesuai dengan
rumusan masalah yang dikemukakan diatas,maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
a.
Masalah
yang menyebabkan keaktifan siswa berkurang.
b.
Cara
meningkatkan keaktifan belajar siswa agar mendapat nilai yang memuaskan.
6.
Manfaat penelitian
Hasil penelitian
ini diharapkan berdampak positif terhadap siswa dan menyadarkan siswa tentang
pentingnya keaktifan belajar siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Kajian teori
Sebagai seorang
siswa, selayaknya harus aktif dalam belajar. Agar mendapat nilai dan prestasi
yang memuaskan. Tetapi terkadang, motivasi tiap – tiap orang berbeda, baik
dalam belajar ataupun bekerja. Karena semuanya sesuai dengan kebutuhan
seseorang akan pentingnya motivasi. Karena untuk mendapatkan prestasi,
dibutuhkan motivasi yang kuat.
Murray sebagaimana
dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan prestasi sebagai keinginan :
”Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi,
atau mengorganisasi objek – objek fisik, melaksanakan hal – hal tersebut
secepat mungkin dan seindipenden mungkin, sesuai kondisi yang berlaku.
Mengatasi kendala – kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak
untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain.
Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil”.
Konsep penting motivasi
belajar sebenarnya adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan
mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Individu termotivasi karena
berbagai alasan yang berbeda, dengan intensitas yang berbeda. Hal ini sesuai
dengan teori yang diungkapkan oleh Vroom.
Vroom mengemukakan
bahwa orang akan termotivasi untuk melakukan hal tertentu guna mencapai tujuan
apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan
tersebut ( Koontz, 1990 : 123 ).
Dari teori – teori
diatas, dapat dikemukakan bahwa keaktifan belajar siswa tergantung dari motivasi
siswa masing – masing. Bagi orang yang ingin berprestasi, Ia akan selalu termotivasi
dalam melakukan hal apapun, termasuk dalam keaktifan belajarnya.
Berikut merupakan contoh - contoh bentuk
penelitian
PERNYATAAN
1.
Cara belajar siswa SMA Kertha Wisata sudah sesuai dengan Sekolah Standar
Nasional ( SSN ).
2.
Banyak
siswa yang sudah aktif dalam belajar di kelas.
3.
Banyak
siswa yang bermain – main di kelas pada saat guru menerangkan pelajaran.
4.
Karena
sering bermain di warnet ( warung internet ), dapat membuat siswa malas
belajar.
5.
Dengan
adanya tugas – tugas yang diberikan guru dapat membuat siswa memahami materi
pelajaran dan dapat meningkatkan keaktifan belajar.
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
1.
Penelitian
dalam bentuk angket.
Ket :
SS : SANGAT
SETUJU KS : KURANG
SETUJU
TS : TIDAK SETUJU S : SETUJU
2.
Penelitian
dalam bentuk Observasi (Pengamatan).
Waktu
|
Pengamatan
|
07.30
08.35
09.15
09.30
10.10
11.30
11.45
|
Ø Siswa belajar di dalam kelas. Dalam
belajar, masih terdapat siswa yang bermain saat guru menerangkan pelajaran.
Ø
Terjadi
pergantian jam pelajaran dan siswa sudah mulai keluar masuk kelas menunggu
gurunya masuk ke kelas mereka. Bahkan, ada diantara murid – murid yang pergi
ke kantin pada jam ini.
Ø
Terjadi
istirahat pertama.
Ø
Siswa
mulai masuk ke dalam kelas.
Ø
Terjadi
pergantian jam pelajaran dan siswa tetap keluar masuk kelas menunggu gurunya
masuk ke kelas mereka.
Ø
Terjadi
istirahat kedua.
Ø Siswa mulai masuk ke dalam kelas. Pada
saat ini, masih banyak murid yang diluar kelas. Padahal, bel masuk telah
dibunyikan.
|
3. Penelitian dalam bentuk Wawancara
(Petanyaan).
Pertanyaan Wawancara
|
1.
Apakah
anda sudah merasa aktif dalam belajar di kelas ?
2.
Menurut
Anda, apakah Guru sudah menerangkan pelajaran dengan sebaik – baiknya ?
3.
Apakah
Anda pernah bermain – main di kelas saat guru mata pelajaran menerangkan
pelajaran ? Mengapa anda melakukan hal tersebut ?
4.
Menurut
Anda, bagaimana cara meningkatkan keaktifan belajar siswa agar mendapat nilai
yang memuaskan ?
5.
Apa
harapan anda untuk siswa SMA Kertha Wisata ke depan ?
|
BAB III
PENUTUP
1.
Simpulan
Berdasarkan
analisis dan pembahasan data dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa SMA
Kertha Wisata masih kurang aktif dalam belajar. Hal ini disebabkan karena siswa
lebih banyak bermain. Ini juga dapat disebabkan karena guru yang kurang
kompeten dan kurang komunikatif terhadap murid. Untuk mengatasinya, diperlukan
peran guru dan orang tua untuk membimbing murid agar termotivasi dalam belajar.
Sehingga mendapat nilai yang memuaskan bagi mereka.
2.
Saran
Disarankan agar
dalam proses belajar mengajar, siswa SMA Kertha Wisata dapat aktif lagi dalam
belajar dan dapat menguasai materi yang diberikan pada guru mata pelajaran,
yang bertujuan untuk mendapat nilai yang
memuaskan dengan motivasi yang diberikan atau didukung oleh orang tua dan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Clelland,Mc.Teori Kebutuhan Berprestasi.
(http://www.google.com, diakses 27
Oktober 2009).
Maslow,Abraham.(1990).Teori Hirarki
Kebutuhan.
(http://www.wikipedia.com, diakses
27 Oktober 2009).
Taylor,Frederick.(1998).Teori Motivasi
Klasik.
(http://www.wikipedia.com, diakses
27 Oktober 2009).
Vroom,Victor H.Teori Harapan.
(http://www.google.com, diakses 27
Oktober 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar