Rabu, 06 Juni 2012

KAKAWIN


KAKAWIN

Pengertian Kakawin  Secara  Umum
Kakawin adalah sebuah bentuk syair dalam bahasa jawa kuna dengan metrum yang berasal dari India. Biasanya sebuah kakawin dalam metrum tertentu terdiri dari minimal satu bait. Setiap bait kakawin memiliki empat lirik dengan jumlah suku kata yang sama, dan biasanya terdiri dari guru dan laghu. Guru adalah sebuah istilah dari bahasa sansekerta yang artinya suara berat atau suara tinggi, sedangkan laghu adalah suara ringan atau suara pendek.
Didalam metrum kakawin sebuah suku kata yang mengandung vocal panjang (a,i,u,e,o,ai dan au.) disebut sebagai suku kata panjang atau guru.sedangkan suku kata yang menganduung suku kata pendek disebut laghu.
Menurut tokoh masyarakat
 kakawin adalah syair yang dinyanyikan pada saat mengiringi upacara agama baik upacara Dewa yadnya, Pitra yadnya dan Manusa yadnya. Selain itu kakawin juga biasa dinyanyikan pada saat pementasan seni yang dilombakan. Selain pengertian yang diuraikan diatas ada juga pengertian kakawin menurut C.C Berg, dan pengertian kakawin secara morfologis dan secara etimologis.


Menurut C.C Berg
Kakawin jawa kuna ternyata banyak memiliki kesamaan dengan kavya, puisi kesusastraan India dalam bahasa Sansekerta. Kakawin dapat diartikan sebagai puisi jawa kuna yang menggunakan metrum birama “kavya” puisi kesusastraan India.(dalam bukunya yang berjudul: Indleding tet de studia van Oud Javaabsch, 1928)
Secara Morfologis
Kata kakawin dibentuk dari kata dasar kawi dengan mendapat imbuhan berupa konfik (ka-) + (-n). Kata dasar kawi secara leksikal berarti pengarang atau penyair ( Woyowasita, 1973:66 ), konfik (ka-) + (-n) dalam sistem morfologis jawa kuna berarti menyatakkan halnya menjadi seperti yang disebut kata dasarnya atau juga mendukung arti aturan, status seperti disebut kata dasarnya. Jadi kata kakawin berarti halnya menjadi kawi atau penyair.
Secara Etimologis
            Kata kawi berarti pandai, pintar dan pencipta. Kakawin adalah puisi jawa kuna. Arti kakawin berasal dari kata ka=kawi=en yang mempunyai arti penyair. Kakawin sendiri dapat diartikan sebagai syair. Kitab yang membeberkan tentang kakawin dikenal dengan sebutan wrettasancaya. Kitab wrettasancaya ini diterbitkan oleh H. Kern pada tahun 1875 dengan huruf jawa beserta pertalannya dalam bahasa Belanda. Kitab ini juga diterbitkan kembali dengan huruf latin yang telah dimuat dalam Verspreide Geschriften, jilid IX, hal 67.
Ada juga pengertian kakawin menurut Pembina Sekaa Santhi di Desa saya.
            Kakawin adalah puisi bali klasik yang berdasarkan puisi dari bahasa jawa kuna. Kakawin biasanya diikat oleh aturan guru dan laghu. Guru adalah suku kata panjang atau berat dan laghu adalah suku kata pendek atau ringan. Di dalam kakawin biasanya terdapat bagian-bagian yang disebut:
a.       Pengawit
b.      Penampi
c.       Pengumbang
d.      Pemalet kakawin
Ciri-ciri kakawin
            Adapun cirri-ciri dari kakawin yaitu:
1.      Satu bait terdiri dari 4 baris
2.      Jumlah suku kata tiap baris sama
3.      Tiap-tiap bait terdiri dari guru dan laghu 
Manfaat dari Kakawin
1.      Dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan pendengar sesuai dengan tema atau alur cerita dari sebuah kakawin.
1.      Pembaca biasanya menghayati isi dari kakawin yang dibacakan,sehingga pendengar dapat memahami maksud dari kakawin yang dibacakan.
2.      Pembaca dan pendengar biasanya terbawa suasana dari sebuah kakawin,baik itu suasana sedih,senang,dan marah.
3.      Selain uraian diatas, kakawin juga bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari bagi pembaca dan pendengar yang bergelut atau yang bergabung didalam suatu kelompok yang disebut Sekaa Santhi khususnya di Bali.
Di sini saya menguraikan tentang karya  sastra dari kakawin Nagarakertagama
Kakawin Nagarakertagama juga disebut dengan nama kakawin Desawarnana yang bias dikatakan kakawin Jawa Kuna yang paling termasyhur.Kakawin ini yang paling banyak diteliti.Kakawin ini ditulis tahun 1363,pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1894 oleh J.L.A.Brandes, seorang ilmuwan Belanda yang mengiringi ekspedisi KNIL DI Lombok. Ia yang menyelamatkan isi dari perpustakaan Raja Lombok di Cakranagara sebelum istana sang raja akan dibakar oleh tentara KNIL.
Isi Dari Kakawin Nagarakertagama.
Kakawin ini menguraikan keadaan di keraton Majapahit dalam masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk,raja agung di tanah Jawa dan juga Nusantara.Ia bertatahta dari tahun 1350 sampai 1389 Masehi,pada masa puncak kerajaan Majapahit,salah satu kerajaan terbesar yang pernah adadinusantara.Sebagian besar teks menceritakan perjalanan sang raja ke daerah Lumajang Blambangan,dan Singosari.Di samping itu ada juga deskripsi tentang ibukota  Majapahit.Bagian terpenting teks ini tentu saja menguraikan daerah-daerah “wilayah” kerajaan Majapahit yang harus menghaturkan upeti.Interpretasi isi ini masih kontroversi, sehingga di pertentangkan sampai hari ini.Di balik kontroversi ini ada hal menarik:Sunda dan Madura tidaklah disebut sebagai wilayah kerajaan,padahal teks ini sangat akurat dan teliti karena menyebutkan  banyak sekali daerah dari ujung  utara pulau Sumatra,Brunei sampai Papua. Arti dari judul kakawin ini  adalah “Negara dengan Tradisi (Agama) yang Suci.Tetapi pengarangnya juga meyebutkannya Desawar Nana,yang berarti “Penulisan tentang Daerah- daerah”.
Pengarang Kakawin Nagarakertagama
Nagarakertagama dikarang oleh mpu Prapanca pada tahun 1365 masehi (tahun 1287 Saka. Sewaktu menulis Nagarakertagama, Prapanca masih belum bergelar mpu karena masih seorang calon  pujangga. Ayahnya bernama mpu Nadendra dan memegang jabatan: Dharmadhyaksa ring Kasogatan, atau Ketua dalam urusan agama Buddha.
Naskah Kakawin Nagarakertagama
Teks ini semula dikira hanya terwariskan dalam sebuah naskah tunggal yang diselamatkan oleh J.L.A. Brandes, seorang ahli Sastra Jawa Belanda,yang ikut menyerbu istana Raja Lombok pada tahun 1894. Ketika penyerbuan ini dilaksanakan, para tentara KNIL membakar istana dan Brandes menyelamatkan isi perpustakaan raja yang berisikan ratusan naskah lontar. Salah satunya adalah lontar Nagarakertagama ini.Semua naskah dari Lombok ini dikenal dengan nama lontar-lontar Koleksi Lombok yang sangat termasyur. Koleksi Lombok disimpan di perpustakaan Universitas Leiden Belanda.
Nasib Naskah Sekarang
Naskah Nagarakertagama disimpan di Ledien dan diberi nomor kode LOr 5.023.Lalu dengan kunjungan Ratu Juliana,Belanda ke Indonesia pada tahun 1973, naskah ini diserahkan kepada Republik Indonesia.Konon naskah ini langsung disimpan oleh Ibu Tien Soeharto di rumahnya namun ini tidak benar. Naskah ini disimpan di Perpustakaan Nasional RI dan diberi kode NB 9. Kini Kitab Nagarakertagama diakui sebagai Memori Dunia oleh UNESCO.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar